Seorangnahkoda memiliki tugas yaitu bertanggungjawab atas keselamatan perjalanan kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Nah, keselamatan kerja ini termasuk keselamatan penumpang maupun barang yang diangkut oleh kapal tersebut. Kalau kamu ingin bekerja sebagai seorang nahkoda, kamu harus masuk jurusan yang pas, nih, gaes.
Awak kapal laut merupakan bagian penting dari kapal laut yang sedang beroperasi. Tanpa awak kapal, kapal laut tidak dapat berfungsi secara baik. Awak kapal laut ini secara umumnya dikenal sebagai ABK atau Anak Buah Kapal. Anak buah kapal biasanya bekerja di atas kapal. Mereka dapat bekerja di salah satu dari banyak bidang yang berbeda di alam kapal tersebut. Kini, anda harus melengkapi semua pekerja dengan alat keselamatan kerja. Mereka biasanya bekerja dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan kapal. Sebelum anak buah kapal bekerja di atas kapal, mereka harus terlebih dahulu memiliki sertfikat khusus kepelautan. Namun, ada juga beberapa kasus yang dimana anak buah kapal tersebut bisa bekerja tanpa sertifikat ini. Pekerjaan yang dilakukan anak buah kapal pun tergolong pekerjaan yang tangguh dan cukup berbahaya. Mereka bertugas menjaga mesin, memperbaiki dan merawat kapal serta memastikan bahwa stok makanan dan minuman ada. Selain itu, ada juga yang bertanggung jawab menjaga mesin pompa dan bahan bakar. Dalam kapal ikan, anak buah kapal biasanya ditugaskan untuk ikut menangkap ikan dan memindahkan ikan untuk ditaruh di pendingin agar utuh. Dalam kapal barang, anak buah kapal bertugas menjaga agar barang tidak ada yang rusak. Di atas itu semua, mereka harus kuat meninggalkan rumah dan keluarga karena dapat berada di kawasan perairan selama berbulan bulan. Penyebab kecelakaan Ada banyak penyebab dari kecelakaan kerja di atas kapal laut. Yang pertama adalah ketidakpahaman dari anak buah kapal tersebut. Terkadang kurangnya training atau pengalaman dalam pekerjaan dapat mengakibatkan bahaya. Tidak tahu cara mengoperasikan mesin atau tidak memahami prosedur keselamatan kerja dapat memicu kecelakaan kerja. Perlengkapan navigasi juga bisa mengganggu para awak kapal dalam berlayar. Terkadang anak buah kapal mengerti prosedur keamanan dan mengerti cara mengoperasikan mesin, namun malas dalam melaksanakannya. Ini dapat berujung kecelakaan. Yang terakhir adalah faktor eksternal. Terkadang ada pipa bocor ataupun kebakaran terjadi. Hal ini pastinya tidak dapat dihindari sehingga terjadilah kecelakaan. Akibat kecelakaan kerja Ada banyak akibat dari kecelakaan kerja yang terjadi pada semua pihak yang bersangkutan pada kapal laut tersebut. Akibat pertama mengacu pada anak buah kapal itu sendiri. Jika mereka mengalami kecelakaan kerja, mereka dapat mengalami cacat atau kehilangan bagian badan. Mereka dapat kehilangan lengan ataupun kaki karena kecelakaan kerja yang fatal. Selain cacat, pastinya mereka juga dapat memiliki masalah kejiwaan karena tidak lagi dapat berpikir secara lurus. Yang paling parah adalah kematian, yang dimana anak buah kapal ini dapat berada dalam kecelakaan kerja yang merenggut nyawa mereka. Bahaya yang harus diwaspadai Tugas tugas anak buah kapal yang berat dan berbahaya ini tentu menakutkan. Tak sedikit anak buah kapal yang mengalami kecelakaan bahkan meninggal dalam kapal. Di saat mereka meninggal karena penyakit atau kelelahan, hal tersebut memang tidak bisa terhindari. Namun ada juga yang celaka ataupun bahkan meninggal karena bertugas menjaga mesin ataupun terbakar bahan bakar yang panas. Karena hal itu, keselamatan kerja para anak buah kapal merupakan prioritas yang penting. Kapal laut yang menghargai anak buah kapalnya harus dapat memastikan bahwa anak buah kapal mereka mengikuti prosedur keamanan. Untuk mencapai keselamatan kerja tersebut, pastinya mereka harus dapat menyediakan alat alat keselamatan kerja untuk anak buah kapal. Ada banyak alat keselamatan kerja yang dapat digunakan oleh anak buah kapal dalam kapal laut. Alat alat ini nantinya dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan atau bahkan menyelamatkan mereka dari situasi kecelakaan. Alat keselamatan kerja pertama pakaian pelindung. Pakaian pelindung ini berguna untuk melindungi anak kapal laut dari bahan bahan berbahaya. Bahan bahan ini dapat berupa minyak panas, bahan kimia atau bahkan percikan pengelasan. Safety coverall Salah satu bentuk dari pakain pelindung adalah safety coverall. Safety coverall, selain melindungi anak buah kapal dari bahan bahan berbahaya, juga dapat menjaga kebersihan pakain kerja mereka. Coverall juga tergolong nyaman untuk dipakai dan memberikan ruang bebas untuk bergerak. Safety coverall juga memberikan perlindungan kepada seluruh tubuh dari anak buah kapal; mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Helm Selain safety coverall, alat keselamatan kerja lainnya yang penting digunakan adalah helm. Bagian paling penting yang harus dilindungi adalah kepala. Maka dari itu, anak buah kapal, jika sedang bekerja, wajib menggunakan helm pelindung. Helm yang bagus terbuat dari plastik keras. Helm ini nantinya dapat melindungi anak buah kapal dari barang yang jatuh ataupun disaat terjatuh. Sepatu dan sarung tangan Rata rata lantai dari ruang internal dan ruang mesin di kapal terbuat dari logam keras yang sangat berbahaya bagi pekerja. Belum lagi lantai yang kotor, berkuman dan bahkan ada pecahan gelas atau sejenisnya. Maka dari itu, sangat penting untuk melindungi kaki anak buah kapal. Disinilah sepatu safety sangat berguna. Sepatu ini nantinya akan melindungi kaki anak buah kapal saat bekerja. Selain sepatu, sarung tangan juga menjadi alat keselamatan kerja yang wajib digunakan. Sarung tangan biasa digunakan dalam kegiatan yang dimana ada keharusan untuk melindungi tangan. Sarung tangan ini nantinya akan melindungi tangan anak buah kapal dari permukaan yang panas ataupun berbahaya untuk disentuh. Ada banyak macam sarung tangan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Sarung tangan kapas, sarung tangan panas, sarung tangan las dan sarung tangan kimia. Sarung tangan yang tepat harus dapat digunakan untuk kegiatan yang tepat pula. Earplugs dan Masker Alat keselamatan kerja lainnya adalah earplugs. Dikarenakan ruang mesin dalam kapal laut dapat menghasilkan suara mencapai 120db, earplugs sangat berguna. Ini dikarenakan frekuensi suara yang sangat tinggi dapat membuat anak buah kapal kehilangan pendengaran. Maka dari itu earplugs adalah salah satu alat yang juga wajib dipakai. Alat keselmatan kerja terakhir adalah masker. Ada banyak partikel dan udara kimia yang terdapat di ruang ruang kapal laut seperti di ruang mesin dan ruang bahan bakar. Agar mencegah penghirupan bahan kimia yang tidak diinginkan, anak buah kapal wajib memakai masker.
Selainitu, aturan ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ("UU Ketenagakerjaan") bersifat umum sehingga juga berlaku terhadap pekerja di laut. Hal ini dapat kita simpulkan dari definisi tenaga kerja dalam undang-undang tersebut yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
Keselamatan diri pada saat bekerja adalah hal mutlak yang perlu diingat oleh pelaut profesional. Semua perusahaan pengiriman dan expedisi meyakinkan kalau setiap kru dan awak kapal mereka harus mengikuti prosedur keselamatan pribadi dan ketentuan untuk semua operasi yang dilakukan diatas kapal. Untuk menjaga keamanan kerja yang optimal di kapal, perlu langkah awal untuk meyakinkan agar awak kapal memakai perlengkapan pelindung pribadi mereka yang di sesuaikan dengan beragam type pekerjaan yang dilakukan diatas kapal. Alat keselamatan kerja berikut ini adalah dasar perlengkapan pelindung diri APD kapal untuk menjaga keselamatan awak atau kru dalam bekerja Baju Pelindung/ Wear Pack Pakaian keselamatan kerja yang wajib di pakai oleh pekerja di lapangan sesuai dengan peraturan di lingkungan perusahaan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya selama bekerja. Alat pelindung diri APD Wearpack di kenal juga dengan sebutan cover all atau katelpack, pakaian ini di desain untuk melindungi diri pekerja yang berada di lingkungan luar atau lapangan. Wearpack atau coverall tersedia bermacam-macam bahan dan warna, dan di sesuai kan dengan peraturan dan kebutuhan pekerjaan Pemilihan wearpack sebaiknya jangan terlalu sempit atau ketat, sehingga menghalangi atau pemakainya kesulitan dalam melakukan gerakan selama bekerja, jangan juga wearpack di pakai terlalu besar dari ukuran tubuh kita, sehingga bisa menimbulkan bahaya. Pakailah wearpack dengan bahan yang tidak menimbulkan efek panas, gerah atau bahkan untuk kulit yang sensitif bisa menimbulkan efek gatal. Pakailah dengan ukuran yang ideal untuk tubuh kita, pastikan bisa aman dan nyaman selama kita memakainya.. Helmet Helm safety merupakan alat untuk melindungi kepala dari benturan benda yang bisa mengakibatkan cedera ringan sampai parah. Safety Helmet wajib dipakai di semua area proyek / semua area yang mempunyai resiko kepala terbentur atau tertimpa benda. Safety Shoes Semua awak kapal wajib dilengkapi dengan safety shoes. Safety shoes wajib dipakai di semua area proyek,/ semua area yang mempunyai resiko kaki terluka atau tertimpa oleh benda. Untuk cara memilih sepatu safety, telah kita ulas di >> Jangan Salah Ini Dia Cara Memilih Sepatu Safety Yang Tepat Untuk Pekerjaan. Sarung Tangan Ada 3 macam sarung tangan yang kita pakai. Sarung tangan katun / kain, digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan manual yang mempunyai resiko tangan terluka oleh benda kerja, misalnya pekerjaan pengankatan benda / barang, pekerjaan mekanik, dan pekerjaan manual lainnya. Sarung tangan kulit, digunakan untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api atau mempunyai resiko tangan terbakar, misalnya pekerjaan las. Sarung tangan karet / latex, digunakan untuk pekerjaan yang terkait dengan penanganan bahan kimia. Dan sarung tangan kulit chrome, wajib digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan perbaikan instalasi listrik tegangan tinggi. Pelindung Mata Goggles Safety goggles dapat melindungi mata dari percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping, bawah dan atas. Safety Goggles wajib dikenakan ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko terkena percikan benda / bahan dari semua arah. Ear Muff/plug Wajib digunakan ketika masuk ke area yang menimbulkan tingkat kebisingan tinggi, atau disekitar / disekeliling orang yang melakukan pekerjaan dengan tingkat kebisingan tinggi, misalnya masuk genset room, pekerjaan gauging, impact, memukul dengan hammer, di area pompa / multiflow, dan lainnya.. Body Harnes Safety harness wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja diatas ketinggian lebih dari 2 meter, seperti di atas atap bangunan, di atas tiang listrik, repair di boom / arm excavator, dll. Safety harness tidak wajib dipakai untuk pekerja yang di atas tangki air, tangki solar yang sudah dilngkapi dengan pagar pengaman. Masker Masker digunakan untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukkan benda asing, seperti debu atau uap kimia yang beracun. Masker wajib dipakai ketika pekerja berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya benda asing ke saluran pernafasan. Type masker yang digunakan tergantung dari jenis benda yang berpotensi terhirup ke saluran pernafasan. Jika debu, digunakan masker debu, misalnya untuk checker, trafficman, dll. Jika uap / zat kimia, digunakan masker kimia, misalnya blaster, welder, dll. Pelampung Baju pelampung wajib dipakai oleh peker yang bekerja di perairan, seperti di tengah laut. Sehingga ketersediaan alat ini sangat diperlukan untuk awak kapal yang bekerja ditenga laut Apron & Leg Protector Apron adalah alat pelindung khusus & wajib digunakan oleh welder untuk melindungi radiasi sinar las. Leg protector adalah pelindung lengan untuk melindungi tangan dari percikan bunga api dari aktivitas pengelasan. Demikianlah 10 Alat Keselamatan Kerja Kapal Laut yang Perlu Diperhatikan, semoga bermanfaat
Berikutini adalah alat keselamatan kerja kapal yang harus ada disebuah kapal untuk menjamin keselamatan pekerja. Menggunakan Pelindung Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal 'Dangri' or 'Boiler Suit' Helm
HASIL penelitian kondisi ketenagakerjaan menunjukkan kekerasan fisik di atas kapal perikanan Indonesia jarang ini dilakukan tim dari Universitas Coventry bekerja sama dengan Center for Sustainable Ocean Policy CSOP Universitas Indonesia, International Organization for Migration IOM Indonesia dan Dina perusahaan atau kapten kapal mampu mengelola komunikasi yang baik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kesalahpahaman dan tindakan hasil studi ini juga menemukan kekerasan fisik yang terjadi akibat kekerasan verbal atau ketidaksesuaian pekerjaan. Kekerasan verbal yang dilakukan kapten kepada awak kapal relatif biasa kerja dan hidup para awak kapal ini sangat bergantung pada sikap kapten dalam berperilaku. Termasuk dalam ketersediaan makanan, air, minum dan air bersih. Persediaan dasar ini sewaktu-waktu habis dan kapal tetap melanjutkan pelayaran. Persediaan makanan umumnya hanya terbatas pada makanan ringan dan instan, dengan biaya yang dibebankan pada awak dengan kesehatan dan keselamatan kerja, pekerjaan diselesaikan awak kapal secara kolaboratif. Anak buah kapal saling membantu dari pagi, siang dan malam dalam bekerja pun normal terjadi. Pekerja yang berpengalaman harus memberikan pelatihan secara langsung. Ini mengingat perusahaan, pemilik kapal dan kapten tidak memberikan kesempatan pelatihan sebelum periode keselamatan kerja menjadi harapan para awak kapal perikanan. Hal ini mengingat segala risiko pekerjaan dan perjalanan di tengah penelitian menemukan hanya perusahaan perikanan besar yang sudah menyadari kewajiban untuk melindungi awak kapal perikanan dengan asuransi kesehatan dan perikanan di Muara Baru, Jakarta. FOTO persoalan penanganan medis selama perjalanan belum menjadi prioritas utama bagi perusahaan, pemilik kapal maupun kapten kapal. Hasil studi menemukan persediaan obat-obatan di atas kapal masih terbatas. Hanya obat pereda sakit kapal dan mabuk laut yang yang sakit di tengah laut, sebisa mungkin dipindahkan menggunakan kapal lain untuk kembali ke rumah atau tempat tinggal sementara. Dengan konsekuensi tidak mendapat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan telah mengamanatkan prosedur keselamatan dan kesehatan ini tertuang dalam Permen KP nomor 35 tahun 2015 tentang sistem dan sertifikasi Hak Asasi Manusia pada usaha perikanan. Pasal 6 3a menyebutkan pengusaha perikanan harus memiliki prosedur untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Kemudian ketersediaan ahli keselamatan dan kesehatan kerja, serta aturan mengenai perawatan dan pengobatan awak kapal perikanan“Temuan ini menunjukkan bahwa peraturan tersebut belum diimplementasikan,” peneliti dari IOM Indonesia Among Pundhi Resi dan Sarah Astreid Mei 2019 menuliskan peneliti melakukan riset di sepuluh lokasi. Masing-masing Benoa Bali, Bitung Sulawesi Utara, Muara Baru Jakarta, Ambon Maluku dan Belawan Sumatera Utara. Kemudian di Pasuruan Jawa Timur, Muncar Jawa Timur, Surabaya Jawa Timur, Pondok Dadap Jawa Timur dan Tegal Jawa Tengah.*
Inilahmakalah keselamatan kerja di kapal laut dan hal lain yang berhubungan erat dengan makalah keselamatan kerja di kapal laut serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Tugas Kewajiban Dan Kewenangan Ahli K3 Umum Perjalanan di laut atau pelayaran, berdasarkan International Maritime Organization IMO merupakan jenis industri internasional terbesar di dunia. Namun demikian, pelayaran juga merupakan salah satu industri paling berbahaya di dunia sebab memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat memastikan semua operasi yang terjadi dalam sebuah pelayaran, khususnya di atas kapal, dapat berjalan dengan lancar dan terhidar dari risiko, maka dibutuhkan Prosedur Keselamatan di Kapal. Prosedur Keselamatan Sebelum Berlayar Prosedur keselamatan di kapal secara umum terbagi atas dua bagian, yaitu sebelum kapal berlayar dan saat berlayar. Beberapa prosedur yang direkomendasikan sebelum kapal berlayar di antaranya Melakukan pemeriksaan secara acak terhadap penumpang, kendaraan, dan barang bawaan. Pemeriksaan dilakukan terhadap semua penumpang kecuali terhadap anak yang naik bersama orang dewasa. Melakukan pemeriksaan terhadap segala benda, peralatan, kendaraan atau lainnya yang menampung bahan bakar baik berbentuk cair maupun gas. Beberapa perangkat elektrik seperti kompor listrik dan sejenisnya dilarang untuk digunakan saat berlayar. Tidak membuat api seperti membakar lilin. Tidak meletakan kereta bayi atau kursi roda di koridor. Prosedur Keselamatan di kapal Saat Berlayar Perhatikan dan pelajari Petunjuk Alarm’ atau Prosedur Menyelamatkan Diri’ yang dipasang di kabin. Perhatikan dan pelajari tanda-tanda petunjuk rute menyelamatkan diri yang ada di sepanjang koridor dan tangga. Petunjuk tersebut mengarahkan ke tempat berkumpul atau Muster Point’. Pelajari dan coba susuri rute utama dan juga rute alternatif untuk menyelamatkan diri. Perhatikan semua tanda keselamatan saat berada di kapal. Dengarkan informasi yang disampaikan melalui Public Address System’ dan lakukan instruksi yang diberikan oleh petugas kapal. Mengenali bunyi alarm seperti tujuh bunyi pendek dan satu panjang yang berarti perintah untuk segera berkumpul di assembly atau muster station. Perhatikan dan ingat tempat penyimpanan alat keselamatan seperti alat pemadam api ringan, pelampung dan sebagainya. Baca juga Jenis Aksesoris Rantai Jangkar Silahkan kontak kami VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat safety kapal di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. Patuhiperaturan, denah, dan petunjuk keselamatan yang ada di kapal Sesuai PM 119 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut, setiap penyelenggara angkutan laut wajib menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan yang mudah terlihat dan terjangkau. A. Fasilitas Keselamatan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. KESELAMATAN adalah hal yang paling penting di laut. Setiap tanggung jawab pribadinya setelah bergabung. Di mana pun Anda bekerja, instalasi lepas pantai, kapal laut, kapal lepas pantai, adalah 10 alasan mengapa sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan di laut 1. Pekerja Alasan terpenting untuk memprioritaskan keselamatan di laut adalah untuk meminimalkan kecelakaan. Kecelakaan dan keadaan daruratt terj dapaadi secara tidak terduga, dan sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan guna meminimalkan risiko dan memastikan semua orang di dalam pesawat tetap aman. 2. Persyaratan hukumBanyak negara memiliki undang-undang dan peraturan yang ketat untuk memastikan keselamatan kapal dan awak kapal. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan ini dapat mengakibatkan denda besar atau tindakan ReputasiInsiden keselamatan dapat merusak reputasi perusahaan pelayaran atau individu yang bertanggung jawab atas kapal. Memprioritaskan keselamatan mengirim pesan bahwa Anda menganggap serius tanggung jawab Anda dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan semua orang di kapal. 4. Biaya keuanganInsiden keselamatan dapat menimbulkan biaya keuangan yang signifikan, seperti kerusakan kapal, kehilangan kargo, biaya hukum, dan klaim Dampak lingkungan 1 2 Lihat Worklife Selengkapnya
Berikutada 8 alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut: Life Boat Tentunya di setiap kapal laut musti disiapkan sekoci / life boat dalam jumlah yang cukup. Sekoci adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana kapal akan tenggelam.
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018 Ashury DJ.,2020. ...Slamet Prasetyo Yeti KomalasariFitri MasitoTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi bagi masyarakat di sekitar Desa Mariana, Banyuasin Palembang terkait teknik penyelamatan diri di perairan agar bisa meminimalisir dampak kerugian baik berupa kehilangan harta benda maupun nyawa yang diakibatkan oleh kecelakaan di atas kapal. Metode yang digunakan adalah pelatihan berupa pemberian kompetensi dasar teknik penyelamatan diri di perairan dengan menggunakan 4 jam pelajaran teori di kelas dan 4 jam pelajaran praktik dilapangan 1 jam pelajaran = 45 menit. Kegiatan Pelatihan ini secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar, dengan rata-rata nilai kepuasan peserta memberi respon sangat setuju 83,14%, skala 4 dengan kategori sangat baik A sebagai indikator bahwa respon yang sangat positif dari peserta terhadap kegiatan Pelatihan“Teknik Penyelamatan Diri di Perairan bagi Masyarakat Desa Mariana, Banyuasin Palembang”.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done.... Lemahnya sistem keselamatan di laut menjadi penyebab potensial besarnya korban kecelakaan di laut. Suhartoyo, 2018. ...Fajar GumelarHERI SUTANTOMUH. SYAFRIL SUNUSII Komang Hedi Pramana AdiputraPeranan awak kapal atau ABK yang bekerja di kapal agar selalu menggunakan alat-alat keselamatan pada saat kerja di dek maupun di kamar mesin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan di atas Kapal. Penelitian ini menggunakan metode cause and effect dengan diagram fishbone dan formal safety assessment menggunakan tahapan wawancara dan Qusioner dengan tujuan untuk mendapatkan standar safety Work assessment yang direkomedasikan IMO. Penerapan prosedur keselamatan kerja di atas di Kl. Frans Kasiepo masih kurang diterapkan dalam pekerjaan oleh crew diantaranya kurangnya keterampilan atau pengetahuan tentang penerapan prosedur keselamatan kerja dan kurang adanya familiarisasi keselamatan kerja untuk crew di atas kapal. Kecelakaan kerja yang terjadi pada crew Kl. Frans Kasiepo disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kurangnya pengalaman crew dalam bekerja di atas kapal, kurangnya kedisiplinan dan pemahaman akan penerapan prosedur keselamatan kerja. Sehingga mengkibatkan kerugian bagi crew maupun bagi Instansi.... Several previous studies also support the Maritime Environmental Security factor in this study. International Safety Management Code ISM Code and ISPS Code in previous research conducted by Mukherjee, 2007;Naily et al., 2019;Nikcevic Grdinic, 2015;Suganjar & Hermawati, 2019;Suhartoyo, 2018 It is hoped that the implementation of the ISM-Code will make ship safety more secure. ISM-Code requires a strong commitment from the level of shipping leadership to executor, both on land and at sea crew. ... Prasadja RicardiantoReza Fauzi Jaya SaktiHonny Fiva Akira SembiringZaenal AbidinThe purpose of this study is to analyze the safety performance of state ships and commercial ships according to the requirements of Solas 1974. The requirements of Solas 1974 in the context of international shipping are mainly related to safety and security issues related to the tools and types of shipping safety. Application of the 1974 Solas Convention and the 2018 Solas Consolidation with the scope of discussion on international shipping is especially related to maritime protection. This study uses the Plan, Do, Check and Action PDCA evaluation model. The data was collected through the interview survey method and continued with statistical testing with the factor analysis technique. Respondents consisted of crews of commercial ships with a weight of over 500 GT and crews of pioneer ships as state ships anchored at the Port of Tanjung Priok. Research respondents totaled 57 crew members, consisting of 23 crew members of state ships and 34 crew members of commercial ships. The results of this research can be used as reference material in terms of safety and security as well as protection against environmental damage, in accordance with the transportation management system policy which includes; manuals, implementation policies, supporting implementation procedures, and work instructions for all stakeholders. The research output can be used as a basis for providing recommendations related to corrective actions to improve the marine transportation management system through the implementation of Solas 1974.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Abstrak Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan gambaran dan informasi tentang kebaharian berupa aturan tentang keselamatan dasar dan ketrampilan menggunakan alat keselamatan dasar di kapal. Peserta sosialisasi sebanyak 29 orang yang merupakan guru-guru rombongan tadabbur alam SMAS Muhammadiya Al-Amin Sorong. Hasil pengamatan peserta dapat mengikuti dan memperagakan praktik yang dilakukan. Kata Kunci sosialisasi; keselamatan dasar; SOLAS. Abstract Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done. A. LATAR BELAKANG Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya Faturachman et al., 2015. Hal ini dapat terlihat dari begitu besar perhatian negara-negara dunia maritim untuk secara bersama-sama mengadakan Konvensi Internasional tentang Keselamatan jiwa di laut Safety of Life At Sea pada tahun 1974 yang dikenal sebagai SOLAS 1974. Sistem menejemen keselamatan merupakan salah satu faktor mutlak yang harus dipenuhi, setiap orang yang bekerja maupun melakukan perjalanan menggunakan transportasi laut setidaknya memiliki pengetahuan tentang basic safety untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang optimal Anna, 2018. Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018.p align="justify"> PT Pertamina Persero is a State-Owned Enterprise BUMN which is engaged in the energy sector, including oil, gas, and new and renewable energy which has a shipping business sector. Ship crews have a lot of serious occupational risks. This article aims to determine the effectiveness of the protection provided by PT Pertamina Persero to its ship crew in terms of the Sea far ers ’ Employment Agreement. Legal protection for ship crew members can be seen from the compatibility of the seaf ar ers ’ employment agreement with the applicable laws and regulations. This article uses a normative legal research method doctrinal research, namely through the collection of primary legal materials by tracing related laws and regulations and secondary legal materials obtained by collecting relevant textbooks, scientific works, journals, and previous research. The conclusion obtained from the results of the discussion is that the seaf ar ers ’ employment agreement at PT Pertamina Persero has not been fully able to function optimally to provide legal protection for its ship crew members. . 180 153 275 249 220 231 94 89

keselamatan kerja di kapal laut