BABII TINJAUAN PUSTAKA. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa. kemampuan berbahasa, di antaranya yaitu: a. Intelegensi: semakin cerdas seorang anak semakin terampil individu berbahasa. b. Jenis disiplin: anak yang dibesarkan dengan disiplin cenderung lebih cepat. berbahasa secara lisan dibandingkan didikan secara keras. Gejala agrafia berbeda-beda dan tergantung jenisnya dan area otak yang mengalami kerusakan. Berikut gejala berdasarkan jenisnya Gejala agrafia sentral Agrafia sentral ditandai oleh ketidakmampuan menulis akibat gangguan pusat bahasa, visual penglihatan, dan motorik otak. Berdasarkan area otak yang terganggu, pasien dengan agrafia sentral tidak mampu menulis kata-kata yang dipahami. Penulisan kata memiliki ejaan atau klausa yang salah. Beberapa bentuk agrafia sentral meliputi Deep agraphia Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan bagian lobus parietal otak. Pasien dengan deep agraphia akan mengalami kesulitan mengingat ejaan kata, dan mengingat cara menyuarakan kata tersebut. Alexia with agraphia Kelainan ini menyebabkan pasien kesulitan membaca dan menulis, terutama kata-kata dengan ejaan yang sulit. Lexical agraphia Pada lexical agraphia, pasien mengalami ketidakmampuan mengeja kata dengan pelafalan yang tidak sesuai dengan tulisannya. Phonological agraphia Pada phonological agraphia, pasien kesulitan menyuarakan kata. Jadi pasien perlu mengingat-ingat ejaannya. Pasien juga kesulitan menulis kata-kata abstrak. Sindrom Gerstmann Sindrom Gerstman ditandai oleh empat gejala, yaitu agnosia jari tidak mampu mengenali jari, tidak bisa membedakan kiri dan kanan, agrafia, dan akalkulia kesulitan melakukan hitungan sederhana seperti tambah dan kurang. Kondisi ini disebabkan oleh stroke atau penyakit lainnya seperti lupus, keracunan karbon monoksida, konsumsi alkohol berlebih, dan paparan terhadap timbal. Gejala agrafia perifer Agrafia perifer juga ditandai dengan ketidakmampuan menulis yang disebabkan oleh kerusakan otak. Kondisi ini melibatkan kemampuan memilih dan menghubungkan huruf untuk membentuk kata. Beberapa bentuk agrafia perifer antara lain Apraxic agraphia Apraxic agraphia ditandai dengan ketidakmampuan menulis ketika pasien masih bisa berbicara dan membaca. Kelainan ini sering disebabkan oleh gangguan atau perdarahan pada lobus frontal, parietal, atau temporal otak. Visuospatial agraphia Pasien dengan visuospatial agraphia mengalami kesulitan menulis secara horizontal lurus dan merangkai huruf-huruf dalam kata. Kondisi ini melibatkan kerusakan pada bagian kanan otak. Reiterative agraphia Pada kondisi yang juga disebut agrafia repetitif ini, pasien akan kesulitan mengulang huruf atau kata ketika sedang menulis. Dysexecutive agraphia Dysexecutive agraphia ditandai dengan adanya afasia dan apraxic agraphia. Jenis agrafia ini disebabkan oleh penyakit Parkinson atau kerusakan pada lobus frontal otak. Musical agraphia Meski sangat jarang, seseorang yang tadinya mampu menulis not, nada, dan melodi, bisa kehilangan semua kemampuannya karena cedera otak. Kondisi ini dinamakan musical agraphia. Pandemicovid-19 adalah situasi yang berbeda dibandingkan dengan berbagai krisis yang dihadapi sebelumnya. Pandemi membuat seluruh aktivitas perekonomian nyaris berhenti agar penularan bisa diredam. Berjalan dua tahun, covid-19 mulai bisa dikendalikan. Beberapa sektor ekonomi yang tadinya terhantam berat sudah perlahan pulih. - Banyak hal yang dapat menjadi tanda-tanda orang memiliki kerusakan otak. Kerusakan otak adalah cedera yang menyebabkan rusaknya atau memburuknya sel-sel WebMD, kerusakan otak dibedakan dalam 2 jenis, yaitu Cedera Otak Traumatis TBI disebabkan oleh kekuatan eksternal, seperti pukulan ke kepala yang menyebabkan otak terguncang di dalam tengkorak atau merusak tengkorak. Pada gilirannya dapat merusak otak. Acquired Brain Injury ABI kerusakan otak yang terjadi pada tingkat sel. Hal ini paling sering dikaitkan dengan tekanan pada otak. Ini bisa berasal dari tumor atau akibat penyakit saraf, seperti pada kasus stroke. Semua cedera otak traumatis adalah cedera kepala. Namun, cedera kepala belum tentu cedera otak. Kemudian mengutip Medicine Net, tanda-tanda kerusakan otak itu dibedakan dalam beberapa kategori, yaitu Kognitif Perseptual Fisik Perilaku/emosional Baca juga Pendarahan Otak Tanda-tanda Berikut rinciannya menurut masing-masing kategori Kognitif Mengutip Medicine Net, tanda-tanda kognitif dari kerusakan otak meliputi Kesulitan memproses informasi Kesulitan dalam mengungkapkan pikiran Kesulitan memahami orang lain Rentang perhatian yang diperpendek Ketidakmampuan untuk memahami konsep abstrak Gangguan kemampuan dalam mengambil keputusan Hilang ingatan Persepsi Mengutip Medicine Net, tanda-tanda persepsi yang mencerminkan kerusakan otak meliputi Perubahan dalam penglihatan, pendengaran, atau indera peraba Disorientasi spasial Ketidakmampuan untuk merasakan waktu Gangguan penciuman dan pengecapan Masalah keseimbangan Kepekaan yang meningkat terhadap rasa sakit Baca juga Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi OtakFisik Mengutip Medicine Net, tanda-tanda fisik yang mencerminkan kerusakan otak meliputi Sakit kepala terus-menerus persisten Kelelahan mental yang ekstrem Kelelahan fisik yang ekstrem Kelumpuhan Kelemahan Tremor Kejang Kepekaan terhadap cahaya Gangguan tidur Bicara cadel Penurunan kesadaran Perilaku/emosional Mengutip Medicine Net, tanda-tanda perilaku/emosional yang mencerminkan kerusakan otak meliputi Mudah marah dan tidak sabaran Berkurangnya toleransi terhadap stres Kelesuan Emosi atau reaksi yang datar atau meningkat Penolakan disabilitas Peningkatan agresivitas Baca juga Depresi Bisa Mempercepat Penuaan Otak Penyebab Mengutip WebMD, kerusakan otak dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai cedera, penyakit, atau kondisi. Misalnya ketika otak kekurangan oksigen untuk waktu yang lama, saat itu kerusakan otak dapat terjadi. Karena perilaku berisiko tinggi, laki-laki antara usia 15-24 tahun adalah yang paling rentan mengalami kerusakan otak. Anak-anak kecil dan orang tua juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Penyebab cedera otak traumatis meliputi Kecelakaan mobil Pukulan ke kepala Cedera saat olahraga Jatuh atau kecelakaan Kekerasan fisik Penyebab cedera otak didapat meliputi Keracunan atau paparan zat beracun Infeksi Tercekik, tersedak, atau tenggelam Stroke Serangan jantung Tumor Aneurisma Penyakit saraf Penyalahgunaan obat-obatan terlarang Baca juga 16 Gejala Pendarahan Otak Akibat Kecelakaan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Kehilangansuplai darah ke otak dapat menyebabkan disabilitas berat bahkan kematian (LeMone, Burke, Bauldoff,2017). Stroke iskemik terjadi sekunder akibat oklusi arteri pada 80 persen kasus. Sebagian besar oklusi arteri akibat trombo-embolisme. Pada embolisme serebri, trombus terjadi pada jantung atau arteri intra atau
GangguanSaraf Motorik Gangguan saraf motorik disebabkan oleh luka pada otak atau pada sumsum tulang belakang (kerusakan saraf) ketika sebelum, sedang, atau sesudah masa kelahiran. berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak.Kesulitan belajar bukan disebabkan oleh
genetik luka pada otak karena trauma fisik atau karena kekurangan oksigen, bio kimia yang hilang (misalnya bio kimia yang diperlukan untuk memfungsikan (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis. 3) Dyskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika. Ketiga kemampuan tersebut (calistung) merupakan hal esensial perlu
\n ketidakmampuan menulis akibat luka pada otak
jogja 19 agustus 2018 Assalamualaikum pastinya temen temen sering mengecewakan orang-orang di sekitar anda. mungkin bukan karena kita jahat, tapi karena kita tidak mampu melakukan segala hal dengan baik dan sempurna. ketika itu terjadi, rasa bersalah atas ketidakmampuan kita menyeruak ke sekujur tubuh sampai memenuhi otak dan jiwa kita. . 164 127 261 202 202 381 383 129

ketidakmampuan menulis akibat luka pada otak